Selasa, 19 Juli 2011

A. USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA


 1. 1. Pemantauan Status Gizi (PSG) pada Balita

Untuk mengukur status gizi balita saat ini digunakan standar WHO 2005 untuk indeks berat badan menurut umur  dengan kategori/klasifikasi status gizi dibagi menjadi empat kategori yaitu ; Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi baik dan Gizi lebih. Sedangkan KEP Total adalah Gizi Buruk + Gizi Kurang.
Selain indeks BB/U pada tahun 2010 dilakukan juga penilaian status gizi berdasarkan Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan kategori/klasifikasi status gizi dibagi menjadi empat kategori yaitu ; kurus sekali, kurus, normal dan gemuk
Balita dinyatakan menderita gizi buruk adalah balita yang hasil penilaian status gizinya berdasarkan BB/U dengan kategori gizi buruk  dan jika dinilai berdasarkam BB/TB dengan kategori kurus sekali. Jika kategori penilaian status gizinya berdasarkan BB/TB belum dikategorikan kurus sekali walaupun berdasarkan BB/U gizi buruk berarti balita tersebut bukan penderita gizi buruk tetapi balita tersebut gizi kurang.
Selain indeks BB/U dan BB/TB, balita diukur berdasarkan TB/U dengan kategori: Kurus dan normal
Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita dilakukan minimal sekali dalam satu tahun, dengan sampel yang ditentukan berdasarkan hasil PSG tahun sebelumnya dan dilakukan penilaian status gizi kepada balita yang menjadi sampel walaupun balita tersebut tidak hadir ke tempat penimbangan.
Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB  pada tahun 2010 ini adalah sangat kurus 0.83% dan kurus 5.10% jumlah wasting (sangat kurus dan kurus) adalah 5.93%. Untuk indeks TB/U pendek 12.74%, selebihnya 87.19% normal. Angka ini jauh di bawah angka target nasional dan MDG


2. Penanggulangan Kasus Gizi Buruk dengan tanda-tanda klinis

            Masalah gizi buruk pada balita merupakan indikator dari dari indeks pembangunan manusia di bidang kesehatan dan erat kaitannya dengan tingkat kematian anak sehingga mempengaruhi umur harapan hidup.
Kasus gizi buruk dengan tanda-tanda klinis dan penyakit penyerta sudah ditanggulangi dengan mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit dan puskesmas perawatan. Tahun 2010 terjadi penurunan kasus gizi buruk ini disebabkan surveilan gizi dan posyandu sudah mulai aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar